Lamonganpos.com -
Gunung Kelud adalah salah satu gunung berapi yang ada di Jawa Timur. Gunung berapi ini tercatat beberapa
kali erupsi. Bahkan hingga menimbulkan kerugian besar pada masyarakat Kediri, Blitar serta Tulungagung. Erupsi terakhir
kali terjadi Oktober 2007. Letusan yang tak terlalu besar tapi
meninggalkan bekas yang berupa anak gunung. Sesudah itu, Gunung Kelud pun tertidur. Kawasan Wisata Gunung Kelud merupakan wilayah
Kabupaten Kediri yang berada di
ketinggian 1200 meter di atas permukaan laut. Gunung ini punya tiga puncak, yakni Puncak Kelud di Timur Laut, Puncak Gajah Mungkur di Barat serta
Puncak Sumbing di Selatan. Panorama alamnya sangat indah. Pemandangan matahari terbit di kawasan gunung ini mempunyai keunikan,
yakni dengan bias pelangi yang mengelilingi bola matahari.
Kawasan wisata Gunung Kelud memiliki sejumlah obyek wisata. Diantaranya
melihat pemandangan matahari terbit dari puncak Gajah Mungkur, Wisata Malam Anak
Gunung Kelud, serta tempat aliran air panas. Agar dapat menikmati obyek wisata di kawasan Gunung Kelud, kita perlu jalan kaki untuk menempuh cukup banyak anak tangga. Untuk mendaki Puncak Gajah
Mungkur, kita harus mendaki 492 buah anak tangga. Sementara untuk meunju aliran air panas, ada sekitar 1.000 buah anak tangga. Aliran air panas di sini mengandung belerang. Biasanya dipakai untuk
sekedar merendam kaki tuk menghilangkan pegal-pegal. Tetapi, kita
harus jeli memilih tempat yang airnya tak terlalu panas. Untuk menuju kawasan wisata Gunung Kelud, kita bisa lewat
Kecamatan Ngacar, Kediri,
Jawa Timur. Yang jaraknya sekitar 27 kilometer dari kota
Kediri. Meskipun
sempit, jalan menuju kawasan wisata ini cukup halus. Selama perjalanan, kita bisa melihat pemandangan yang indah
berupa deretan ladang, lembah, serta bukit nan hijau. Nanas merupakan tanaman yang
paling banyak tumbuh di sepanjang jalan.
Untuk masuk kawasan ini, kita akan dikeni tarif Rp.
8.000 pada hari biasa, sedangkan pada ahri libur Rp. 10.000. Sementara tarif
masuk kendaraannya adalah Rp. 1.000 untuk roda dua dan Rp.
2.000 untuk roda empat.
Terdapat banyak penginapan berupa guest house di desa Kepung, Kecamatan
Ngancar. Tarifnya kisaran antara Rp. 100.000 sampai Rp. 150.000.
Selain itu, ada juga sebuah aula besar yang biasanya dipakai untuk menginap oleh para low-budget traveler.
Tiap tanggal 23 Suro, di sini selalu diadakan upacara Arung
Sesaji yang bisa dikatakan sebagai simbol tolak bala Condro Sengkolo. Konon, acara ini bertujuan sebagai penghargaan oleh masyarakatsetempat kepada Lembu Suro,
yakni “penguasa” Gunung Kelud yang cintanya ditolak Dyah Ayu Pusparini
Dewi Sekartaji, yaitu putri Kerajaan Brawijaya.
Karena perjalanan menuju kawasan wisata ini makin curam serta berkelok. Sebaiknya bunyikan klakson tiap kali Anda melalui tikungan ataupun menjelang
puncak pendakian supaya bisa memberitahu pengendara lain dari arah berlawanan. Suhu di kawasan Gunung Kelud cukup dingin, berkisar 5 sampai 20
derajat Celcius. Pakaian tebal serta penutup kepala adalah hal yang
wajib Anda bawa untuk mengantisipasi dinginnya udara. Siapkanlah pula sandal gunung
atau sepatu ringan sebagai persiapan mendaki anak tangga. Sebaiknya, Anda datang sore hari untuk menikmati indahnya pemandangan matahari terbenam. Malam harinya kita bisa menyaksikan Anak Gunung Kelud yang bermandikan
cahaya lampu. Kita bisa menginap di aula dan berangkat ke Puncak
Gajah Mungkur jam 04:00 pagi untuk
melihat pemandangan matahari terbit. Sesudah puas menikmati indahnya pemandangan, kita bisa turun ke
aliran air panas. Deretan warung di sekitar lokasi parkir pun menyediakan bermacam makanan nikmat untuk sarapan. Saat perjalanan pulang, kita bisa mampir untuk menikmati kuliner
khas kediri, yakni Sate Bekicot. Harganya terbilang murah. Hanya Rp. 15.000 per
50 tusuk.