Lamonganpos.com - Kabupaten Jember punya sejumlah wisata pantai andalan, dan Pantai Papuma adalah ikon wisata Jember saat ini. Namun begitu, pelu diketahui, bahwa ikon pantai Jember dulunya adalah
Pantai Watu Ulo. Papuma serta Watu Ulo merupakan dua pantai yang jadi ikon wisata Kota Jember. Akan tetapi, Pantai Watu Ulo yang lebih dahulu dibuka bagi umum. Mulanya Pantai Watu Ulo lebih terkenal, sebelum pada akhirnya Pantai Papuma dibuka bagi umum. Meskipun kepopulerannya kian meredup seiring banyaknya orang yang lebih suka ke
Pantai Papuma.
Sangat disayangkan, seolah dianak tirikan, kini di Pantai Watu Ulo banyak berserakan sampah di sana-sini. Pengelola terkesan tak terlalu memperhatikan kebersihan pantai yang eksotis dengan pasir hitamnya ini. Pantai ini juga terbilang sepi, jauh berbeda dengan Pantai Papuma yang hampir selalu ramai. Padahal di kawasan wisata Pantai Watu Ulo ini, ada pula gua Gua Lawa atau gua kelelawar yang memiliki panjang lebih dari 100 meter dan dihuni banyak kelelawar. Wisatawan dapat masuk gua ini dengan melewati pantai berpasir. Lantaran tempatnya yang sunyi, seringkali gua ini dijadikan sebagai tempat meditasi bagi sejumlah warga. Tidak hanya Gua Lawa, di sana juga ada Gua Jepang yang sebenarnya merupakan benteng peninggalan Jepang. Kaetika Indonesia masih di bawah penjajahan Jepang, kawasandi sekitar Pantai Watu Ulo menjadi tempat pertahanan supaya musuh tak menyusup melalui pantai. Terdapat lima benteng, semuanya dapat kita kunjungi untuk berwisata.
Selain keindahan pantainya, Pantai Watu Ulo juga memiliki daya tarik dari Legenda di balik pantai ini. Bebatuan di pantai Watu Ulo punya kisah tersendiri. Yakni legenda pertarungan antara manusia dengan ular raksasa. Konon, dahulu kala, hiduplah sepasang suami istri yang bernama Aki dan Nini Sambi. Pasangan ini dikaruniai anak yang bernama Joko Samudera. Si ayah bekerja mencari kayu bakar di perbukitan di sekitar pantai, sedangkan si anak mencari ikan di laut. Di suatu hari, Aki serta Nini Sambi yang tengah mencari kayu bakar mendengar adanya suara tangisan bayi. Mereka lantas mencari sumber suara tersebut yang ternyata berasal dari seorang bayi laki-laki. Merasa tidak tega, Nini Sambi pun lantas jatuh kemudian dan merawat si bayi. Bayi ini kemudian diasuh dan diberi nama Marsudo.
Seiring waktu berlalu, kedua anak lelaki Aki dan Nini Sambi pun tumbuh dewasa. Mereka secara bergantian mencari ikan di laut. Suatu ketika Marsudo sedang mencari ikan, dia begitu kaget ketika mengangkat pancingnya dan yang didapatkannya adalah seekor ikan raksasa yang dapat berbicara. Ikan yang bernama Raja Mina itu pun ingin Marsudo melepaskan dirinya. Dan sebagai ganti, Raja Mina akan mengabulkan semua keinginannya. Marsudo lantas melepas ikan raksasa tersebut. Dengan rasa terima kasih, Raja Mina langsung berenang pergi. Akan tetapi, sesampaianya dia di rumah, Marsudo malah dimarahi oleh orang tuanya sebab melepaskan ikan yang sangat besar itu. Tidak tega saudaranya kena marah, Joko Samudera pun pergi memancing ke laut untuk menggantikan adiknya itu. Bukannya mendapatkan ikan, Joko Samudera malahan mendapatkan seekor ular laut raksasa. Ular tersebut mengamuk ketika kail pancing Joko Samudera telah melukai tubuhnya.
Joko Samudera dan Ular raksasa pun berduel sengit. Melihat kakaknya tengah berjibaku melawan ular raksasa, Marsudo pun memanggil Raja Mina yang sebelumnya dia selamatkan. Dia menagih janji Raja Mina untuk memenuhi permintaannya. Ia meminta Raja Mina memenangkan kakaknya dalam melawan ular raksasa itu. Raja Mina pun lantas memberi Marsudo cemeti (cambuk). Ikan yang dapat berbicara tersebut berpesan supaya Ia memukul tubuh ular raksasa itu dua kali, sehingga tubuh ular akan terbelah menjadi tiga. Pisahkanlah ketiga bagian tubuh ular itu ke 3 tempat, jadi tidak dapat bersatu kembali. Karena jika bersatu, ular tersebut akan hidup lagi. Ular tersebut pun lantas dapat ditaklukkan. Dan saat ini, di pinggir pantai Watu Ulo, terdapat gugusan batu yang seperti anatomi tubuh ular yang sangat besar. Panjang serta berlekuk, permukaannya pun seperti sisik. Menarikbukan? Itulah Legenda dibalik wisata pantai Watu ulo yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Seperti daya tarik legenda yang ada di
Air Terjun Coban Rondo Malang.