Lamonganpos.com -
Wisata Gunung Bromo adalah salah satu wisata alam
terbaik di Jawa Timur. Gunung yang terletak di
Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur ini sanagt cocok untuk menikmati
keindahan matahari terbit. Terasa begitu mengagumkan melihat sang
mentari yang pelan-pelan muncul dari balik gunung bromo yang berhias
awan, bagaikan di bawah
mata kita. Serasa mengawang di atas gunung. Mengagumi keindahan ciptaan
tuhan.
Untuk menuju Gunung Bromo, jika dari Jakarta, dapat
ditempuh dengan 3 cara. Yakni melalui udara dengan jalur
Jakarta-Surabaya. Sesampainya di Bandara Juanda, kita bisa memilih bus
Damri yang akan mengantarkan kita menuju
terminal bus Bungurasih Surabaya. PIlihlah bus jurusan Banyuwangi atau
Jember. Katakanlah kepada kondektur bus kalau kita ingin turun di
Probolinggo. Sesampainya di Terminal Probolinggo, Kita dapat naik
angkutan desa jurusan
Kecamatan Ngadisari, yang mana tarifnya sekitar Rp 25 ribu. Namun kita harus bersabar, sebab Angkutan desa tersebut akan menunggu penumpang sampai penuh dulu sebelum berangkat
.
Jika kita lebih memilih jalur kereta api, ada banyak pilihan yang bisa kita pilih, mulai dari kelas
eksekutif hingga ekonomi. Kita dapat naik kereta api eksekutif Agro
Angrek ataupun kereta api ekonomi non AC Gaya Baru ke Surabaya. Sesampainya di Stasiun Kereta Api Gubeng, Surabaya, Kita dapat melanjutkan naik Kereta Api
Mutiara Timur jurusan Surabaya-Banyuwangi yang akan berangkat pada pukul 09.00 WIB. Kita bisa membeli tiket hingga Stasiun Probolinggo saja. Setibanya di Stasiun Probolinggo dapat melanjutkan dengan naik angkot ke Terminal Bus Probolinggo kemudian ganti angkutan desa meuju Kecamatan Ngadisari, kecamatan sebelum
sampai ke Gunung Bromo.
Sementara jika ingin naik bus eksekutif langsung ke Kabupaten Probolinggo, maka ada pilihan sejumlah bus eksekutif di Terminal Bus Lebak bulus Jakarta jurusan
Jember ataupun Banyuwangi. Kita cukup membeli tiket jurusan
Jakarta-Probolinggo. Di Kecamatan Ngadisari terdapat banyak pilihan tempat untuk menginap. kita dapat menginap di hotel
ataupun rumah-rumah warga yang sekamar disewakan hanya Rp 100 sampai 200 ribu. Kita juga tidak perlu takut kelaparan di sini, sebab terdapat banyak warung-warung makanan
yang menjajakan aneka makanan dan minuman panas yang sangat nikmat untuk menghadapi dinginnya udara
di kawasan Gunung Bromo.
Untuk dapat melihat sunrise alias matahari terbit di Gunung Bromo lokasinya ada di
Penanjakan. Kita perlu menyewa mobil jip hardtop untuk mengantarkan kita
menyeberangi lautan pasir. Adapun harga sewanya adalah sekitar 300 sampai 400 ribu rupiah
per mobilnya. Untuk menyewa mobil, kita dapat patungan dengan sejumlah wisatawan lain.
Satu mobil ini cukup untuk 7 orang. Kita harus telah memesan mobil ini pada malam harinya. Pemilik hotel pada pukul 03.00 WIB akan membangunkan kita berangkat untuk melihat keindahan matahari terbit. Oh iya, sebaiknya juga kita membawa jaket, sarung tangan, syal serta topi penutup
telinga sebab selain udara yang sangat dingin, anginnya pun kencang membuat kita jadi
kedinginan. Beruntung jika datang tidak dalam kondisi
cuaca yang mendung sehingga akan leluasa untuk melihat matahari terbit.
Sekitar jam 04.45 WIB matahari malu-malu mulai menampakkan diri dengan perlahan. Sekitar
30 menit-an kita akan dibuat takjub saat menatap keindahan matahari terbit hingga
akhirnya matahari telah terang berendang sehingga puncak Gunung Bromo pun tampak
bersebelahan dengan Gunung Batok. Kita akan dibuat merasa seakan ada
di atas awan dan melihat kabut di bawah yang seolah menari-nari di atas kegagahan Gunung Bromo.
Selain itu, puncak Gunung Semeru pun tampak membelakangi Gunung Bromo dari kejauhan. Sesudah puas berfoto bersama di Penanjakan, kita dapat langsung menuju
kawah Gunung Bromo. Mobil jip sewaan akan mengantarkan kita hingga
pemberhentian terakhir di dekat pura yang ada di kaki Gunung Bromo. Untuk bisa naik ke puncak kawah Gunung Bromo kita dapat naik tangga hingga
puncaknya. Jika tak mau capek, Kita dapat menyewa kuda dengan tarif Rp
100 ribu. Kita akan menaiki kuda dengan dituntun oleh pemilik kuda, jadi kita tidak perlu khawatir kudanya lari, kita akan aman selama di atas pelana kuda.
Dari puncak Bromo, Kita dapat melihat langsung kawah yang
sedikit menyengat dengan bau belerangnya. Akan tampak pemandangan di bawah, keindahan lautan
pasir serta Pura Hindu yang terlihat anggun di kejauhan kaki gunung. Di sebelah Gunung Bromo kita juga dapat melihat
Gunung Batok yang tampak seperti bentuk kue lapis raksasa lantaran
bentuk gunungnya yang seperti berlapis-lapis. Sesudah puas
berfoto-foto di puncak Bromo, kita dapat bersiap-siap untuk turun dari
puncaknya ke Ngadiari. Tentu dengan kembali naik jip sewaan yang
masih setia menunggu kita untuk kembali menuju penginapan. Janganlah lupa mengenai kesepakatan
harga dengan supir jip sewaan sebab kita harus detail, mulai dari menjemput
di penginapan hingga pulang kembali menuju penginapan. Bagaimana tertarik Menyaksikan Matahari terbit di Gunung Bromo? Kita juga bisa mampir ke
Jatim Park 1 dan
Jatim Park 2 saat berwisata ke Jawa Timur.